Sebagian besar lokasi Indonesia berisiko tinggi terhadap bencana alam karena disebabkan lebih dari satu aspek antaralain dilalui oleh Sirkum Pasifik atau Cincin Api Pasifik,dilewati sabuk Alpide dan berada di lokasi tropis (garis khatulistiwa) sehingga berisiko terhadap terjadinya badai, topan, dan terhitung siklon tropis, banjir, tanah longsor.

Bencana yang berlangsung mampu dipastikan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis, dan juga sangat berpengaruh besar terhadap kesejahteraan warga negara.

 Negara harus ada dan bertanggung jawab atas keselamatan warganya layaknya yang termakub di dalam Pembukaan UUD 45 “Pemerintah atau Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia…. ”

Sebagai implementasi dari amanat tersebut, Pemerintah bersama dengan DPR terhadap th. 2007 sudah memastikan Undang Undang Nomor 24 th. 2007 perihal Penanggulangan Bencana (UU PB) sebagai landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan penanggulangan bencana .

 Penanggulangan bencana termasuk tiga hal perlu yakni pra-bencana yang dilakukan disaat sedang tidak berlangsung bencana dan disaat sedang di dalam ancaman potensi bencana, tanggap darurat yang dirancang dan dilakukan terhadap kala sedang berlangsung dan bencana dan juga pasca bencana yang di dalam kala setelah berlangsung bencana.

Seiring kemajuan jaman, pemakaian teknlogi sangat diperlukan untuk meminimalisir segaka wujud potensi bencana di Indonesia.

Pemanfaatan teknologi mitigasi yang pas mampu menolong upaya pengurangan risiko bencana secara efektif Melalui GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi, pemerintah mampu mendapatkan informasi berkait bersama dengan proses pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu dan juga peristiwa-peristiwa yang berlangsung di wajah bumi.

Senior Manager Solution & Technology Platform Esri Indonesia Khairul Amri di dalam pemaparannya menjelaskan GIS sangat efektif di dalam menolong pembentukan pengetahuan, prasangka, dan analisis terhadap lingkungannya secara visual dan mampu menengahi data-datanya, sehingga mampu menyajikan presentasi berbagai bentuk.

“GIS Mampu menguraikan unsur di bumi di dalam lebih dari satu layer atau coverage data spasial, yang nantinya dipresentasikan di dalam wujud nyata. Selain itu software yang digunakan mampu dikomunikasikan bersama dengan software pengolah data atau bhs pemrograman dan juga mampu bertindak sebagai map-server atau GIS-Server yang siap melayani permohonan (query) lewat jaringan internet,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, kemajuan teknologi dan inovasi sudah menciptakan kesempatan baru untuk meningkatkan ketahanan bencana dan kurangi risiko bencana.

Daftar pelatihannya sekarang:  Jasa Pelatihan GIS

Perkembangan disrupsi teknologi layaknya kecerdasan buatan (Artifical Intelligence), Internet untuk Segala (Internet of Things) dan Mahadata (Big Data)telah bertansformasi ke berbagai bidang, terhitung meminimalisasi efek bencana dan manajemen bencana.

Memasuki musim pancaroba di Indonesia, Esri Indonesia ada bersama dengan lebih dari satu product diataranya proses peringatan dini kebencanaan bersama dengan menyebarluaskan suasana cuaca kala ini yang akurat bersama dengan cepat untuk melindungi masyarakat.

Melalui ArcGIS Enterprise advanced, pemerintah atau penduduk mampu menerima siaran peringatan suasana cuaca secara real-time, membagikan informasi paduan terhadap platform berbasis web site yang mampu dibuka publik dan menyampaikan informasi real-time di daerah krisis.

Melalui ArcGIS Enterprise advanced mampu mengakses ke proses internal Web-GIS dan bangun platform informasi terpusat untuk berbagi informasi siaran segera dan memungkinkan pemantauan cuaca ekstrem di lokasi terpencil.

Pemantauan SIG secara real-time terhadap momen bencana memungkinkan pemangku kepentingan untuk menganalisis risiko dan mengevaluasi dampak untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi aset.

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan kala ini, layaknya pengambilan data berdasarkan kebutuhan, dan juga analisis statistik bersama dengan menggunakan visualisasi yang khas dan juga berbagai keuntungan yang mampu di tawarkan lewat analisis geografis lewat gambar-gambar petanya dan mampu dibuka oleh warga penduduk secara langsung(real-time).

Aplikasi ini mampu mengintegerasikan seluruh data yang diperoleh dari hasil pencitraan yang dilakukan oleh satelit kemudian datanya akan di terima oleh server kemudian oleh server akan dikirim ke client perihal informasi suasana alam yang ada terhadap suatu daerah.

Aplikasi ini terhitung mampu menambahkan penampilan informasi yang user friendly sehingga memudahkan user untuk mengoperasikannya dan memudahkannya untuk menyerap informasi yang dihasilkan.

Diharapkan bersama dengan aplikasi GIS, bencana alam sebetulnya tidak mampu dihindari tetapi setidaknya kerugian secara moril dan materil mampu dikurangi karena bersama dengan warga penduduk menyadari informasi perihal suasana cuaca lokasi sekitar, mereka menjadi lebih berhati-hati terhadap datangnya bencana alam.

By Bilal